2. Indera Pembau ( Hidung )
Hidung adalah indera Pembau yang peka terhadap rangsangan zat kimia dalam bentuk gas. Di dalam rongga hidung sebelah atas terdapat selaput lendir yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf pembau yang disebut Sel Olfaktori. Pada bagian ujung sel olfaktori terdapat ujung-ujung saraf pembau yang selanjutnya berkumpul membentuk serabut saraf pembau yang menuju pusat saraf pembau yang ada di otak.
3. Indera Pengecap ( Lidah )
Lidah adalah indera pengecap yang peka terhadap rangsangan rasa, berupa larutan. Dengan indera pengecap itu kita dapat mengetahui rasa suatu zat yang terlarut di dalam air. Berbagai rasa dapat di ketahui melalui lidah, yaitu :
manis, asin, asam, pahit, dan gurih (umami).
Selain sebagai indera pengecap, lidah juga memiliki fungsi yang lain, diantaranya :
1. membantu mengatur letak makanan di dalam rongga mulut
2. membantu menelan makanan
3. membantu berbicara
Saraf pengecap terdapat pada permukaan lidah, dimana bagian ujungnya berkumpul membentuk kuncup-kuncup pengecap (papila). Setiap kelompok kuncup pengecap memiliki kepekaan berbeda-beda terhadap rangsangan rasa tertentu, oleh karena itu pada permukaan lidah terdapat bagian-bagian yang peka terhadap rangsangan tertentu pula.
4. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga menerima rangsangan berupa getaran dari luar yang diterima oleh reseptor saraf pendengar yang ada di dalam telinga, selanjutnya getaran tersebut akan dikirim melalui saraf sensorik menuju saraf pusat.
Bagian-bagian Telinga :
Telinga manusia memiliki 3 (tiga) bagian :
a. Telinga bagian luar, terdiri atas daun telinga, saluran telinga, dan gendang telinga (membran tympani).
b. Telinga bagian tengah, terdiri atas saluran Eustachius, 3 (tiga) tulang-tulang pendengaran yaitu tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Fungsi tulang-tulang pendengaran adalah untuk memperkeras dan meneruskan getaran dari gendang telinga.Sedangkan saluran Eustachius menghubungkan menghubungkan telinga bagian tengah dengan rongga mulut, dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam rongga telinga.
c. Telinga bagian dalam, merupakan bagian telinga yang berfungsi untuk menerima rangsangan getaran suara dan didalamnya terdapat saraf -saraf pendengaran yang akan membawa rangsangan menuju saraf pusat. Telinga bagian dalam terdiri dari : tingkap (jendela) jorong, tingkap (jendela) bundar, tiga saluran setengah lingkaran, dan rumah siput (koklea). Didalam rumah siput (koklea) terdapat cairan limfa dan saraf-saraf pendengaran.
Berikut ini adalah gambar Proses Mendengar :
5. Indera Peraba (Kulit)
Pada kulit terdapat sel-sel saraf penerima (reseptor) yang peka terhadap sentuhan, tekanan, dan rabaan. Oleh karena itu kulit dapat menerima rangsangan panas, dingin, halus, kasar, sakit, dsb. Ujung-ujung saraf penerima rangsangan terutama terdapat pada lapisan malpighi, bahkan terdapat pula pada alat-lat tubuh kita terutama bagian tubuh yang paling peka misalnya : ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan leher.
Minggu, 07 September 2014
Sabtu, 06 September 2014
SISTEM SARAF DAN INDERA (4)
ALAT INDERA
Alat Indera merupakan bagian tubuh yang dikhususkan untuk menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Di dalam alat indera terdapat ujung-ujung saraf reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus.Pada dasarnya ada 3(tiga) macam reseptor pada indera manusia, yaitu :
1. reseptor yang peka terhadap rangsangan cahaya (fotoreseptor)
2. reseptor yang peka terhadap rangsangan tekanan (mekanoreseptor)
3. reseptor yang peka terhadap rangsangan kimia (kemoreseptor)
Alat Indera manusia terdiri dari :
1. Indera Penglihat (mata)
2. Indera Pembau (hidung)
3. Indera Pengecap (lidah)
4. Indera Pendengar (telinga)
5. Indera Peraba (kulit)
1. INDERA PENGLIHAT (MATA)
Indera Penglihat pada manusia memiliki reseptor yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor).
Bagian-bagian Mata :
1. Lapisan Bola Mata, terdiri dari 3 (tiga) lapisan yaitu :
a. Sklera, lapisan paling luar yang keras dan berwarna putih. Bagian depan Sklera agak mencembung dan tampak bening (transparan) yang disebut kornea.
b. Koroid, lapisan tengah yang banyak mengandung pembuluh darah. Bagian depan Koroid terputus dan membentuk iris (selaput pelangi). Pada bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil yang dapat melebar dan mengecil, hal ini bertujuan untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
c. Retina, lapisan paling dalam yang banyak mengandung saraf penglihatan yang terdiri atas :
- saraf berbentuk batang (basilus) yang peka terhadap cahaya yang lemah
- saraf berbenruk kerucut (konus) yang peka terhadap cahaya yang kuat (terang)
2. Lensa Mata
Lensa mata terletak dibelakang iris, dan terikat oleh otot -otot mata. Otot-otot mata dapat mengatur kecembungan mata. Ketika kita hendak melihat benda pada jarak yang jauh, maka lensa mata menjadi lebih pipih (kurang cembung), dan ketika kita akan melihat benda pada jarak yang dekat maka lensa mata akan menjadi lebih cembung. Kemampuan lensa mata untuk menjadi lebih cembung dan kurang cembung disebut Daya Akomodasi.
Kelainan-Kelainan Mata :
a. myopi (rabun jauh); ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh, hal ini terjadi karena bayangan benda jatuh di depan retina. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan lensa kacamata cekung (minus).
b. hipermetropi (rabun dekat); ketidakmampuan mata dalam melihat benda-benda dekat. Hal ini terjadi karea bayangan benda jatuh di belakang retina. Dapat diatasi dengan menggunakan lensa kaca mata cembung (positif /plus).
c. presbiopi (mata tua); ketidakmampuan mata untuk melihat benda jauh maupun dekat. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan lensa kacamata rangkap (plus dan minus).
d. astigmatisme (silindris); ketidakmampuan mata untuk membedakan garis vertikal dan horisontal secara bersamaan.
Alat Indera merupakan bagian tubuh yang dikhususkan untuk menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Di dalam alat indera terdapat ujung-ujung saraf reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus.Pada dasarnya ada 3(tiga) macam reseptor pada indera manusia, yaitu :
1. reseptor yang peka terhadap rangsangan cahaya (fotoreseptor)
2. reseptor yang peka terhadap rangsangan tekanan (mekanoreseptor)
3. reseptor yang peka terhadap rangsangan kimia (kemoreseptor)
Alat Indera manusia terdiri dari :
1. Indera Penglihat (mata)
2. Indera Pembau (hidung)
3. Indera Pengecap (lidah)
4. Indera Pendengar (telinga)
5. Indera Peraba (kulit)
1. INDERA PENGLIHAT (MATA)
Indera Penglihat pada manusia memiliki reseptor yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor).
Bagian-bagian Mata :
1. Lapisan Bola Mata, terdiri dari 3 (tiga) lapisan yaitu :
a. Sklera, lapisan paling luar yang keras dan berwarna putih. Bagian depan Sklera agak mencembung dan tampak bening (transparan) yang disebut kornea.
b. Koroid, lapisan tengah yang banyak mengandung pembuluh darah. Bagian depan Koroid terputus dan membentuk iris (selaput pelangi). Pada bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil yang dapat melebar dan mengecil, hal ini bertujuan untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
c. Retina, lapisan paling dalam yang banyak mengandung saraf penglihatan yang terdiri atas :
- saraf berbentuk batang (basilus) yang peka terhadap cahaya yang lemah
- saraf berbenruk kerucut (konus) yang peka terhadap cahaya yang kuat (terang)
2. Lensa Mata
Lensa mata terletak dibelakang iris, dan terikat oleh otot -otot mata. Otot-otot mata dapat mengatur kecembungan mata. Ketika kita hendak melihat benda pada jarak yang jauh, maka lensa mata menjadi lebih pipih (kurang cembung), dan ketika kita akan melihat benda pada jarak yang dekat maka lensa mata akan menjadi lebih cembung. Kemampuan lensa mata untuk menjadi lebih cembung dan kurang cembung disebut Daya Akomodasi.
Kelainan-Kelainan Mata :
a. myopi (rabun jauh); ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh, hal ini terjadi karena bayangan benda jatuh di depan retina. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan lensa kacamata cekung (minus).
b. hipermetropi (rabun dekat); ketidakmampuan mata dalam melihat benda-benda dekat. Hal ini terjadi karea bayangan benda jatuh di belakang retina. Dapat diatasi dengan menggunakan lensa kaca mata cembung (positif /plus).
c. presbiopi (mata tua); ketidakmampuan mata untuk melihat benda jauh maupun dekat. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan lensa kacamata rangkap (plus dan minus).
d. astigmatisme (silindris); ketidakmampuan mata untuk membedakan garis vertikal dan horisontal secara bersamaan.
SISTEM SARAF DAN ALAT INDERA (3)
Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf tak sadar mengendalikan organ-organ tubuh yang bekerja secara otomatis. Hal ini disebabkan organ tersebut bekerja dengan sendiri atau tanpa diperintah oleh saraf pusat.
Sistem saraf tak sadar (Otonom) terdiri dari :
1. Saraf Simpatik
2. Saraf Parasimpatik
Gerak Tubuh
Gerak tubuh manusia terdiri dari :
1.Gerak Sadar, yaitu gerak bagian tubuh yang dikoordinasikan oleh saraf pusat (otak), misalnya : berjalan, menulis, makan dan minum, dsb.
Urutan Jalannya Rangsangan pada Gerak Sadar :
Rangsangan - Alat Indera - Saraf Sensorik - Otak - Saraf Motorik - Otot
2. Gerak Refleks, yaitu gerak bagian tubuh secara spontan sebagai reaksi terhadap rangsang dan dikoordinasikan oleh sumsum tulang belakang, misalnya : menghindar ketika dilempar batu, menjauhkan tangan ketika memegang api, dsb.
Urutan Jalannya Rangsangan pada Gerak Refleks :
Rangsangan - Alat Indera - Saraf Sensorik - Sumsum Tulang Belakang - Saraf Motorik - Otot
Sistem saraf tak sadar mengendalikan organ-organ tubuh yang bekerja secara otomatis. Hal ini disebabkan organ tersebut bekerja dengan sendiri atau tanpa diperintah oleh saraf pusat.
Sistem saraf tak sadar (Otonom) terdiri dari :
1. Saraf Simpatik
2. Saraf Parasimpatik
Gerak Tubuh
Gerak tubuh manusia terdiri dari :
1.Gerak Sadar, yaitu gerak bagian tubuh yang dikoordinasikan oleh saraf pusat (otak), misalnya : berjalan, menulis, makan dan minum, dsb.
Urutan Jalannya Rangsangan pada Gerak Sadar :
Rangsangan - Alat Indera - Saraf Sensorik - Otak - Saraf Motorik - Otot
2. Gerak Refleks, yaitu gerak bagian tubuh secara spontan sebagai reaksi terhadap rangsang dan dikoordinasikan oleh sumsum tulang belakang, misalnya : menghindar ketika dilempar batu, menjauhkan tangan ketika memegang api, dsb.
Urutan Jalannya Rangsangan pada Gerak Refleks :
Rangsangan - Alat Indera - Saraf Sensorik - Sumsum Tulang Belakang - Saraf Motorik - Otot
Langganan:
Postingan (Atom)